Minggu, 22 November 2020

Annoying Brother - Brother (형) (2016)

 Berkat Catchplay saya jadi nonton film ini. Saya baru menyadari manfaat film gratis sebanyak 10 judul setiap bulannya tenyata ada juga yang menarik. Banyak sih yang menarik tapi ini pop up terus di halaman depan Catchplay. Jadi deh nonton 

Korean movie  hasil karya sutradara Kwon Soo-Kyung dan diperankan oleh 
DO Do Kyung-Soo personel K-pop grup EXO yang sekarang sedang menjalani 
masa wajib militernya (2019-2021),  Park Shin Hye dan Jo Jung Suk. 
 



Cerita mengisahkan Du Sik ( Jo Jung Seok) sang kakak seibunya yang sedang dipenjara untuk kasus penipuan sementara adiknya Du Young (Do Kyung Soo) seorang atlit judo mengalami kecelakaan saat bertanding yang mengakibatkan dia permanen kehilangan penglihatannya. Du Young tampil di persidangan memohon agar sang kakak dibebaskan dari penjara untuk mengurus adiknya yang tiba-tiba menjadi disabilitas. Du Sik bisa keluar penjara dengan syarat harus mengurus adiknya selama setahun.  

Do Young yang tiba-tiba buta menjadi depresi dan mengurung diri di rumahnya. Dia belum menerima kenyataan yang harus dihadapinya. Hanya mantan pelatihnya Lee So Young (Park Shin Hye) yang menjadi penghubungnya dengan dunia luar. Sudah begitu dia harus berurusan dengan kakaknya yang penipu. Do Young awalnya tidak bisa menerima kenyataan itu, tapi sedikit demi sedikit dia mulai menyesuaikan diri dengan keadaan.

Sekeluar dari penjara langsung terlihat betapa annoying nya alias menyebalkannya sang Du Sik. Mereka sudah terpisah selama 15 tahun harus tinggal serumah lagi. Layak kalau mereka kelihatan saling membenci. Mereka tinggal serumah  berdua saja karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Rumah yang asri dan indah dengan pohon persik di depannya.

Du Young berusaha menggoreng telur tapi malah terjadi kecelakaan. Wajannya jatuh mengenai kakinya. Du Sik memarahinya, kenapa tidak bilang saja kalau mau makan. Du Young bilang kalau dia ingin membuat ceplok telur untuk kakaknya seperti yang biasanya dilakukan ibunya dulu. Du Young lalu bercerita kalau ibu menggoreng telur untuk kakak, tapi kakak tidak pulang. Besok paginya ibu mengubur telur itu di bawah pohon persik di depan rumah. Makanya pohon persiknya berbuah subur.

Kelihatannya Du Sik kakak yang menyebalkan Tapi ternyata tidak. Du Sik begitu memperhatikan adiknya. Dia ingin adiknya mandiri. Menjadi atlit lagi. Du Sik terus memotivasi dan menyiapkan adiknya untuk menjadi atlit paralimpiade. Do Young pun mulai menikmati keberadaan kakaknya di rumahnya. Du Sik membekali adiknya sebuah tongkat yang bisa dilipat. Du Young semakin bisa menerima keadaan.

Du Sik lalu meminta Lee So Young untuk menjadikan Du Young menjadi atlit  judo di paralimiade musim panas 2016 di Brasil. Du Sik juga menitipkan adiknya pada So Young karena ternyata dia menderita kanker pankreas stadium 4. Du Sik didiagnosa dokter maksimal hidupnya tinggal 3 bulan.

Du Young giat berlatih untuk paralimpiade dengan So Young. Dalam seleksi akhir dia berhasil menang dan terpilih untuk mewakili negaranya di paralimpiade musim panas 2016 di Brasil. Du Young terus berlatih mempersiapkan diri untuk perhelatan penting itu.

Do Young pun sibuk mempersiapkan adiknya dan rumah yang ditinggalinya agar ramah disabilitas. Du Young mengubah ujung meja menjadi lengkung supaya bila kejeduk tidak mengenai ujung meja yang tajam. Kusen bagian kaki yang tadinya ada bingkainya dihilangkan untuk mengurangi resiko Du Young tersandung. Gelas dan piring diganti dengan gelas plastik dan lainnya. Di depan rumah diberi nama RUMAH DU YOUNG.

Di samping kesibukannya Du Young juga minum obat dari dokter. Tapi kelihatannya hanya penghilang rasa sakit saja karena dia kian parah dan kondisinya drop.

Do Sik masih berusaha gagah di depan adiknya. Sesaat sebelum keberangkatan ke Brasil Du Sik bercerita kalau dia akan bekerja di Busan. Mungkin mereka akan jarang bertemu. Du Young memahami kondisi itu. Sebagai orang yang tidak punya ijasah diterima bekerja adalah kesempatan baik. Kakaknya menggoda Du Young apa tidak sebaiknya dia batalkan saja ke Busan dan ikut Du Young ke Brasil. Du Young serius melarang dengan janji akan pulang membawa medali.

Padahal bukan. Du Sik ngedrop. Dia masuk rumah sakit begitu Du Young berangkat ke Brasil. Du Sik menonton di TV setiap penampilan Du Young.

Menjelang final tiba-tiba Du Young mengingat kejadian ketika dia mengalami kecelakaan. Dia seperti hendak menolak untuk tampil. Dia ragu-ragu. So Young lalu memotivasinya. Tiba-tiba tercetus kalau kakaknya sakit parah dan hampir meninggal. Du Young tadinya ingin buru-buru balik ke Korea tapi akhirnya berhasil dibujuk Su Young.

Du Young lalu menelepon kakaknya yang berakting kalau dia sedang di Busan. Du Sik sambil menahan air matanya berusaha mengeluarkan nada ceria dalam dialognya. Tapi Do Young lalu bertanya, “Sakit kak?” dan dijawab dengan “Sangat” oleh Du Sik. Keduanya lalu bertangisan di telepon. DO aduh pinter banget acting nangisnya.

Du Young berhasil pulang membawa kemenangan. Du Sik pergi menyusul ibu.
Sedih ya.

  Coba deh tonton filem ini tanpa menangis. Kan sudah tahu ceritanya secara lengkap hehe